Cek:)

Sabtu, 27 Juli 2013

Dua puluh satu bulan yang lalu~




23 Oktober 2011. Hari yang dulu selalu aku & kamu banggakan, kini tinggal kenangan, tinggal cerita yang bagiku akan sulit untuk dilupakan..... Masih terekam jelas diingatanku awal perkenalan kita, tanpa jabat tangan, tanpa pertanyaan 'siapa namamu?', perkenalan sederhana yang mengalir apa adanya.. Tuhan mempertemukan kita dalam situasi yang tak bisa kita prediksi kedepannya. Senyummu, nada bicaramu, sifatmu yang membuatku kadang ingin menyerah, semua masih jelas ku ingat :')

Dulu, aku dan kamu bersahabat baik. Tak ada sedikitpun pikiran bahwa persahabatan kita akan berakhir dengan sebuah kisah yang singkat tapi manis, seperti yang telah kita lewati. Bagiku, kamu adalah sahabat yang menyenangkan, hingga tak beberapa lama tanpa ku sadari aku  merasa kamu telah lebih dari sahabat, kamu menjadi penyemangat untukku, mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Aku seperti dikendalikan olehmu, senyumku bahkan sedihku semua beralasankan kamu.. Saat itu, aku pikir itu hanya sekedar perasaan yang tak harus aku ungkapkan, hanya perasaan yang lebih baik ku pendam. Tapi, ternyata perasaanku tak bertepuk sebelah tangan, kamu pun memiliki perasaan yang sama denganku. Awalnya, aku sempat ragu untuk memulai kisah itu denganmu, dengan sahabat baikku, tapi kamu menykinkan aku bahwa semuanya akan baik-baik saja...



Akhirnya, pada hari itu kita mulai memiliki ikatan yang lebih dari sahabat. Kita memulai kisah dengan harapan kisah kita akan selamanya. Kita adalah dua orang yang berniat ingin saling membahagiakan, aku adalah seseorang yang mengisi hatimu, begitupun kamu adalah seseorang yang menempati ruang hatiku. Kamu menjadi seseorang yang membuat hari-hariku lebih berwarna, lebih istimewa. Kisah kita baru dimulai, dan perkemahan tanggal 28, 29 dan 30 Oktober itu adalah moment pertama kita. Coretan tanganmu dibukuku itu, kejadian-kejadian saat perjalanan itu, semua masih ku ingat. Perhatianmu sederhana..tapi manis :')
Tapi, tanpa pernah aku kehendaki aku menjadi seseorang yang terlihat berbeda dimatamu, tak semenyenangkan saat kita berada dalam ikatan persahabatan. Aku selalu terlihat tidak peduli terhadapmu, selalu terlihat terlalu cuek untuk ukuran seorang kekasih. Itu terjadi diluar kendaliku. Sebenarnya, aku selalu memperhatikanmu, hal sekecil apapun tentang kamu adalah penting untukku, hidupmu adalah hidupku juga, aku selalu ingin tau apa yang kamu lakukan, selalu ingin tau apa yang kamu suka dan apa yang kamu tidak suka. Hanya saja aku bukan orang yang pandai menunjukan itu, aku tidak pernah berani menunjukan perhatian itu. Hingga sampai kisah kita berakhir, aku tetap menjadi seorang yang cuek di matamu...

30 Desember 2011. Kamu memutuskan untuk mengakhiri kisah yang baru seumur jagung kita jalani. Tak banyak hal yang dapat ku lakukan kala itu, hanya pasrah dan menerima. Bukan karena aku menyerah, bukan karena aku sudah tak cinta, tapi aku tak bisa memaksa kamu, memaksa kamu yang sudah tak ingin tinggal..

14 Februari 2012. Hari yang bagiku sangat menyenangkan, sangat istimewa. Kita berjalan apa adanya dan seolah tanpa beban, tak seperti biasanya...padahal kita sudah tak saling memiliki. Hari itu berkesan untukku, mungkin kamu sudah lupa, tak perlu diingat! :')
Sejak hari itu, aku dan kamu berjalan seperti seorang kekasih (lagi), tanpa kata 'jadian' seperti kisah-kisah biasanya, tapi tak beberapa lama..untuk kedua kalianya kisah itu..BERAKHIR LAGI :'( Mungkin hal itu terjadi karena alasan yang sama. Persepsiku, aku sudah cukup sabar memahami sifatmu, tapi.......aku tidak menyalahkanmu, aku tau sifatku yang selalu membuatmu tak nyaman denganku. Mungkin juga, Tuhan hanya menitipkan kebahagiaan itu sesaat kepada kita, atau mungkin......ah sudahlah, aku tak ingin banyak menerka, hal itu membuat lebih sakit kan? :')

Setelah semua kejadian beberapa bulan itu, kita mulai tak baik..
Kamu kadang baik, kadang tidak..
Kamu masih sering membuatku terbang, tapi juga tak jarang membuatku terjatuh..
Dalam kurun waktu itu, aku tetap tak lupa dengan kamu, dengan semuanya. Aku masih menganggap semuanya berarti, entah hingga kapan......

Memang tak banyak hal yang kita lalui berdua, tapi tetap saja semua yang beralu itu teramat membekas di memoriku. Dan, hal yang tidak akan pernah aku lupakan, kamu pernah menjadi alasan dari senyumku :')
Semua benda yang dulu pernah kamu spesialkan untukku, masih terawat baik disini. Dinding kamarku pun masih menyimpan coretan namamu, aku memang berniat menghapus itu tapi berkali-kali aku mengulur untuk melakukannya. Aku takut suatu saat nanti aku rindu :')

 





Harus kamu tau juga, ucapanku, kata-kataku yang selalu terdengar tak menyenangkan ditelingamu, semua selalu berbeda dengan hatiku. Entah mengapa, aku selalu sulit mengutarakan apa yang ada dalam hatiku sebenarnya jika aku langsung berbincang denganmu, hingga dulu kamu selalu beranggapan..aku tak pernah menganggapmu ada....

Aku selalu mejadi pembaca setia setiap tulisanmu di jejaring sosial.. Kamu, terlihat sudah melupakan aku...melupakan tentang kita :') Aku tidak tau mengapa hatiku masih saja selalu sakit setiap membaca postinganmu yang seolah sudah lupa denganku itu. Maafkan aku..........

Jika saja aku boleh jujur...aku rindu semua hal yang pernah kita lalui, aku rindu semua yang pernah kita lakukan..
Aku rindu pesan singkatmu yang dulu selalu memenuhi indox handphone-ku..
Aku rindu percakapan kita di pesan singkat yang dulu seharipun tak pernah kita lewatkan..
Aku rindu menerima telepon darimu, rindu berbincang denganmu berjam-jam, rindu berbincang denganmu hingga larut malam..
Aku rindu menjadi pendengar setiamu atas semua cerita-ceritamu yang selalu menarik untuk ku dengarkan..
Aku rindu mendengarkan impian-impian masa depanmu yang seolah dulu akan kau jalani denganku..aku tak pernah lupa itu! Tapi, aku sadar betul, sekarang impian masa depanmu sedang kau rancang ulang dengannya..
Aku rindu dirimu yang selalu apa adanya di depanku, di depan semua orang..tak pernah pedulikan apa yang orang bicarakan tentag kamu..
Aku rindu semua kata-kata gombalmu yang dulu selalu kau ucapkan di depan sahabat-sahabat kita. Walau dulu aku selalu terlihat cuek dan tidak peduli dengan semua hal itu, sebenarnya aku peduli, aku senang, aku suka dengan apapun yang kamu lakukan..aku selalu bahagia pernah memilikimu :')




Beberapa hal diatas adalah sebagian hal yang masih ku ingat. Mungkin saat kamu membaca ini, semua yang ku urai disini sudah tak bearati apa-apa untukmu. Tapi, setidaknya kamu tau bahwa aku tak seburuk apa yang ada dipikiranmu. Aku sangat peduli dengan kamu..dengan kita. Aku pernah berjuang untuk tetap bersamamu, walau semuanya mungkin sia-sia. Kita bernah berjuang untuk saling membahagiakan :')

Perlu kamu tau, harus kamu tau.. semua hal diatas bukan untuk memintamu agar pulang, bukan untuk memaksamu untuk kembali padaku.. Aku hanya ingin mengatakan apa yang sedari dulu ingin ku katakan tapi tak pernah bisa..

Maaf telah mengingatkanmu dengan hal-hal yang sudah tak pe
nting lagi untukmu.. Maaf telah mengingatkanmu dengan hal-hal yang sudah tak ingin lagi kamu ingat. semoga kamu mengerti :')

Untuk kamu.. Selamat tanggal 23 yang ke-21.. Maaf..terimakasih.
Kapan akan ada lagi waktu untukku, sahabatku? :')




Semoga suatu saat kamu membaca ini..................




-Yang terlupakan-

Minggu, 14 Juli 2013

Ini KARYA, bukan Curahan Hati. Semoga dapat mewakili perasaan pembaca =))


" Dulu, hal sekecil apapun aku tau, sekarang hanya sekedar kabarmu saja bahkan aku tak berhak tau"


***


Sudah ku kira ini takan mudah. Hidup dan bertahan diantara ribuan harapan palsu. Dan untuk kesekian kalinya, kini aku kembali berada dalam pengabaianmu.. Pengabaianmu yang tak sekali ini kamu lakukan terhadapku…

Kamu, selalu datang dan pergi sekehendakmu. Datang dalam ketidaksiapanku untuk menolak kehadiranmu dan selalu pergi tanpa sepatah katapun ucapan selamat tinggal. Seperti biasa, kali ini pun kamu pergi dalam diammu dan menyisakan ribuan tanya dalam otakku.. Ini terjadi berkali-kali, tapi entah mengapa aku tak juga jera, setiap kali kau kembali aku tetap menyambutmu dengan senyum dan harapan yang sama. Harapan bahwa kamu akan tinggal dan tak akan pergi lagi, walau nyatanya harapan itu selalu dipatahkan olehmu.. Saat aku memilih untuk pergi dan menjauhi pengabaianmu, saat aku begitu yakin untuk merelakanmu, kamu malah kembali datang dengan semua alasan-alasanmu meninggalkanku. Salah satu alasanmu adalah pasti karena sikapku; aku yang kembali tersudutkan.

Kali ini.. Hati dan logika ku kembali beradu dengan masing-masing persepsinya. Mengikuti hati untuk tetap tinggal, atau menggubris logika, untuk pergi walau sebenarnya itu bertentangan dengan hati? Entahlah, semua pilihan memiliki resiko. Dan jujur saja, aku belum bisa menanggung resiko keduanya :(

Setiap kali kamu pergi, aku menunggumu dalam diamku. Setiap kali aku merindukanmu, yang ku lakukan adalah menyapamu melalui lantunan do’aku. Dulu, hal sekecil apapun aku tau, sekarang sekedar kabarmu saja bahkan aku tak berhak tau. Ini menyiksa! Sayangnya, tak banyak hal yang dapat ku lakukan, hanya dapat ku ketahui kabarmu lewat setiap tulisanmu di timeline akun jejaring sosialmu.

Hey, Kamu, dalam setiap pengabaianmu aku menyadari beberapa hal.. Kamu telah begitu lekat dengan hidupku, hingga saat kamu tak ada, aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam diriku, sesuatu yang sepertinya sudah menjadi bagian hidupku sejak lama. Sesuatu yang membuatku yakin untuk mengikuti kata hatiku untuk tetap tinggal bersama harapan-harapan yang selalu kamu patahkan itu..

Pada akhirnya, aku akan tetap menunggumu dalam diamku. Mencoba memaklumi setiap sikapmu terhadapku. Aku (akan) selalu mengabaikan luka yang telah kau buat dan akan selalu jadi tempat untukmu pulang. Aku akan terus seperti ini; hingga rasa lelah menyadarkanku.

Aku menunggumu.. Di ujung jalan ini
Untuk kembali melihat senyummu yang terlanjur menjadi bagian hidupku
Aku menunggumu.. Di ujung jalan ini
Untuk sekedar bertanya, bagaimana hidupmu saat tak denganku?
Aku menunggumu.. Di ujung jalan ini
Untuk kembali melihat sinar wajahmu yang telah lama ku rindukan
Aku menunggumu.. Di ujung jalan ini
Untuk memelukmu erat, dan ucapkan.. Jangan pergi lagi…..